Ular Terbesar di Dunia – Seringkali kita dipertontonkan ular yang memiliki ukuran sangat besar di film-film, seperti film Anaconda. Namun, apakah benar ada ular yang memiliki ukuran sangat besar dan bahkan dinyatakan sebagai ular terbesar di dunia?
Mungkin, sebagian orang akan beranggapan bahwa ular yang berukuran sangat besar seperti dalam film hanya sebuah cerita fiktif belaka. Anggapan tersebut sangat wajar. Karena sebagian besar orang tidak melihat secara langsung ular yang memiliki ukuran sangat besar.
Namun, karena saat ini semakin canggih teknologi, maka mudah saja kita melihat ular dengan ukuran yang sangat besar melalui video yang direkam oleh penemu ular tersebut di berbagai media sosial atau melalui artikel dari website.
Dari artikel-artikel yang ada, menjelaskan bahwa terdapat beberapa ular yang memiliki ukuran sangat besar. Bahkan ukurannya jauh lebih besar dibandingkan ukuran ular pada umumnya. Apa saja ular yang memiliki ukuran yang sangat besar tersebut? Berikut rincian serta fakta dari ular terbesar di dunia.
Anaconda Raksasa dari Brazil
Anaconda merupakan salah satu jenis ular yang memiliki ukuran sangat besar. Ular yang pernah dijadikan sebuah film ini memiliki ukuran dengan panjang 45 kaki atau setara dengan 13 meter.
Anaconda umumnya hidup di sungai. Salah satu sungai yang menjadi tempat hidupnya jenis ular ini adalah Sungai Abuna, Brazil. Anaconda dikenal sebagai penunggu sungai tersebut dan tak akan segan menyerang orang yang dianggap menggangu atau mendekati sungai tersebut. Anaconda juga tidak akan segan-segan menyerang kapal yang sedang lewat di sungai tersebut.
Salah satu ular terbesar di dunia ini termasuk dalam golongan Genus eunectus yang diambil dari bahasa latin, yang artinya perenang yang lihai. Jenis ular yang satu ini pada dasarnya tidak berbisa. Namun, ukurannya yang sangat besar menjadikan ular ini sangat bahaya. Karena lilitannya sangat mematikan.
Anaconda memiliki beberapa macam warna, seperti hijau, coklat, kuning pucat, zaitun, coklat keabu-abuan yang memiliki bintik-bintik berbentuk oval dengan warna hitam dipunggungnya.
Jenis ular ini umumnya tinggal di sungai dan sungai yang banyak dihuni oleh anaconda adalah sungai-sungai di Brazil, Guinea, dan hutan hujan Amazon. Karena memang habitat asli dari anaconda adalah sungai-sungai dan rawa-rawa.
Klasifikasi Anaconda
Bagi kamu yang belum mengetahui klasifikasi mengenai anaconda ini, berikut beberapa klasifikasi anaconda yang bisa menambah pengetahun kamu mengenai salah satu ulat terbesar di dunia ini.
- Kerajaan: Animalia
- Filium: Chordata
- Kelas: Reptilia
- Ordo: Squamata
- Subordo: Serpentes
- keluarga: Boidae
- Genus: Eunectes
- Spesies: Eunectes deschauenseei, Eunectus notaeus, Eunectes beniensis, Eunectus murinus.
Fakta Ular Anaconda
Hingga saat ini, orang masih belum mengetahui asal dari nama anaconda. Namun, sebagian orang percaya bahwa nama anaconda berasal dari Bahasa Srilanka, yaitu Henakendeya. Henakendeya memiliki arti sesuatu yang memiliki ukuran tubuh besar. Sebagian orang juga percaya bahwa nama anaconda diambil dari Bahasa Tamil, yaitu Anaikondran dimana memiliki arti pembunuh gajah.
Sedangkan di Amerika Selatan, anaconda disebut sebagai matatoro yang berasal dari Bahasa Spanyol dengan arti pembunuh banteng. Ada juga yang memberikan nama yakumama dan sucuri.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa anaconda memiliki beberapa jenis warna. Namun, hanya satu saja jenis warna anaconda yang ditemukan selama ini, yaitu anaconda hijau.
Anaconda hijau memiliki ukuran dengan panjang bisa mencapai 9 meter dan bobot anaconda hijau ini bisa mencapai 227 kg. Ular terbesar di dunia ini memiliki nama biologis, yaitu Eunectus murinus yang berasal dari kata Eunectus yang berarti perenang yang lihai dan murinus yang berarti berburu tikus.
Anaconda seringkali memburu tikus. Hal ini sesuai dengan arti dari nama biologisnya. Selain tikus, rusa, katak, babi, kura-kura, dan hewan lainnya juga dijadikan target buruannya untuk santapan.
Karena anaconda termasuk ular yang tidak berbisa. Jadi, ia memburu dan menaklukkan perburuannya dengan cara melilit buruannya tersebut hingga tidak berdaya, bahkan mati. Setelah mati, buruannya tersebut ditelan secara utuh.
Karena alat pencernaan anaconda bekerja sangat lambat, setiap anaconda makan, makanan tersebut bisa bertahan selama satu tahun. Jadi, dalam satu tahun, anaconda hanya makan sekali. Namun, sekali makan, ia mampu makan dalam ukuran yang sangat besar.
Anaconda betina memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan anaconda jantan. Anaconda berkembangbiak dengan cara melahirkan. Sekali melahirkan, ia mampu mengeluarkan atau menghasilkan 30 anak sekaligus. Sebagian besar hidup anaconda berada di perairan. Ia memiliki lubang hidung dan mata diatas kepala, sehingga memudahkan anaconda berenang.
Selain itu, anaconda saat berenang seluruh badannya masuk di air, hanya bagian lubang hidung dan mata saja yang terlihat. Oleh karena itu, sangat sulit diketahui oleh mangsanya. Dengan cara tersebut, sebagian besar buruannya tidak akan bisa lolos. Selain itu, kebiasaannya tersebut membuat kesulitan para ilmuan untuk melakukan penelitian terhadap anaconda ini.
Ular Titanoboa dari Colombia
Ular terbesar di dunia berikutnya adalah ular Titanoboa yang berasal dari Colombia. Ular ini pada dasarnya termasuk hewan purba. Diperkirakan sekitar 65-55 juta tahun silam masa hidupnya.
Masyarakat dunia mengetahui jenis ular ini saat tim ilmuan internasional menemukan fosil dari Titanoboa ini di kawasan tambang batu bara di wilayah Cerrejon, Colombia. Para ilmuan memperkirakan memang ular Titanoboa hidup di kawasan Amerika Selatan.
Hingga saat ini, ular Titanoboa masih dianggap ular terbesar di dunia pada zamannya dan mungkin hingga sekarang masih belum ada yang bisa nandingi ukuran ular ini. Pada tahun 2014, tepatnya fosil Titanoboa ini ditemukan. Para ilmuan memperkirakan ular ini memiliki ukuran dengan panjang sekitar 48 meter dan memiliki berat mencapai 2500 kg.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fosil ular ini ditemukan di area pertambangan di Cerrejon, Colombia. Para ilmuan tidak hanya menemukan fosil ular Titanoboa saja, melainkan sejumlah fosil juga seperti, daun raksasa dan reptil yang hidup pada zaman prasejarah seusai dinosaurus punah.
Dari penemuan fosil tersebut diketahui bahwa kemungkinan pernah terjadi pemanasan global di muka bumi ini yang mengakibatkan munculnya ekosistem baru, yaitu hutan hujan.
Seorang ilmuan yang bernama Smithsonian Channel menyatakan bahwa Titanoboa memiliki arti boa raksasa, yaitu genus ular yang sudah punah dan masa hidupnya di antara 60-58 juta tahun yang lalu. Tepatnya pada zaman Paleocene.
Ular Phyton Guihua dari Sumatera
Ular phyton sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Ular ini sangat mengerikan dan meresahkan warga. Menurut keterangan para warga, ular phyton ini mampu menelan secara utuh tubuh manusia dalam hitungan detik saja. Ular phyton ini dapat ditemukan di daerah Sumatra sisi barat dimana diketahui panjang ular ini mencapai 14,86 meter dan memiliki berat 447 kg. Jika dibandingkan dengan anaconda, ukuran ular phyton ini lebih besar.
Ular phyton juga seringkali disebut sebagai ular sanca batik atau ular sanca kembang. Ular ini bisa mencapai 15 meter panjangnya. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa lebih dari 15 meter. Yang pasti, saat ini ukuran paling panjang yang pernah ditemukan atau dilihat oleh manusia adalah sekitar 15 meter.
Ular phyton juga mempunyai nama lain selain ular sanca. Nama lain dari ular phyton adalah ular petola atau dalam Bahasa Inggris disebut reticulated python atau di singkat dengan retics. Disebut juga ular sawah dan memiliki nama ilmiah Pyton reticulatus.
Meskipun ular phyton terlihat sangat menakutkan dan tidak segan-segan menelan hewan, bahkan manusia yang mendekatinya, fakta yang ada justru banyak manusia yang memburu jenis ular ini.
Dengan kemampuannya, manusia berusaha menangkap ular ini untuk diambil kulitnya dan dijadikan bahan kerajinan, seperti tas, ikat pinggang, dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang menjadikan ular pyton ini sebagai hewan ternak.
Fakta Ular Python
Bagi kamu yang belum mengetahui tentang ular phyton secara detail, berikut beberapa fakta mengenai ular python.
Mengenali Mangsa dari Panas Tubuh
Ular python memiliki cara yang unik untuk mengenali mangsanya. Ia menggunakan radar alami yang dimilikinya dengan mengenali panas tubuh mangsanya. Dengan cara seperti ini, ular python tidak mungkin memakan mangsa yang sudah menjadi bangkai. Karena radar alami yang dimiliki oleh ular python tidak mendeteksi suhu panas tubuh bangkai. Jadi, ia hanya mendeteksi suhu tubuh makhluk yang masih hidup.
Membuat mangsa lemah
Setelah mendeteksi mangsanya, ular phyton akan berusaha untuk menyerang mangsanya tersebut dengan cara melilitkan tubuhnya ke mangsanya tersebut hingga tulang-tulang mangsanya remuk dan tak berdaya lagi. Setelah mangsanya sudah tidak berdaya lagi, ular python akan menelan secara utuh mangsanya tersebut.
Waktu yang dibutuhkan untuk melemahkan mangsanya tersebut tergantung ukuran ular python dan mangsanya. Semakin besar ukuran ular python terhadap mangsanya, semakin mudah dan cepat ular python melemahkan mangsanya tersebut.
Jenis dan habitatnya
Di dunia ini, terdapat sekitar 13 jenis ular python yang tersebar di seluruh dunia, termasuk yang ada di Indonesia. Habitat asli ular python adalah daerah yang memiliki dataran tinggi. Sebagian juga dapat dijumpai di dataran sedang dan hingga saat ini belum pernah dijumpai ular python di dataran rendah atau pantai.
Tempat tinggal python
Ular python pada umumnya ekosistemnya di hutan atau semak belukar. Terdapat beberapa tempat yang dijadikan hidup oleh ular python. Ada yang hidup di atas pohon dan ada juga yang hidup di tanah. Ular python yang hidup di tanah umumnya memiliki umur yang lebih banjang dibandingkan ular python yang hidup di atas pohon. Selain itu, ular python yang hidup di tanah juga memiliki ukuran yang lebih banjang dibandingkan ular python yang hidup di atas pohon.
Bahaya Ular python
Ular python memang tidak berbisa. Tetapi, ular ini memiliki taring yang sangat tajam dan panjang. Taring yang dimiliki ular python tersebut digunakan untuk mengoyak musuh atau mangsanya. Selain menggunakan taringnya, ular python memiliki kekuatan untuk melilit musuh atau mangsanya.
Dengan menggunakan lilitannya tersebut, musuh atau mangsanya tidak akan mampu menghindar lagi. Lilitannya tersebut akan membuat tulang-tulang buruan atau mangsanya tersebut remuk hingga tidak berdaya. Kemudian, dalam hitungan detik, ular python tersebut langsung menelan utuh-utuh musuh atau mangsanya tersebut. Jadi, jangan sampai lengah saat bertemu atau melihat ular python. Kamu perlu berhati-hati saat menghadapinya.
Inyakamba dari Afrika
Inyakamba merupakan salah satu jenis ular terbesar di dunia yang berasal dari Benua Afrika. Masyarakat mempercayai bahwa ular ini penghuni dari air terjun Howick, yaitu air terjan yang terletak dibagian utara hutan dekat Pietermaritzburg.
Ular Inyakamba ini diperkirakan memiliki ukuran dengan panjang sekitar 15 meter. Dengan ukuran yang sangat besar tersebut, membuat suku-suku yang berada di sekitar hutan tersebut dibuat takut. Bahkan, suku-suku tersebut pada saat itu memiliki tradisi, yaitu dengan mendorong seorang gadis ke dalam air terjun guna menentramkan ular Inyakamba. Agar ular tersebut tidak membuat onar membunuh para warga setempat.
Legenda Ular Inkayamba
Terdapat cerita yang menarik antara Suku Zulu dengan ular inkayamba ini. Para penduduk Suku Zulu sangat takut, bahkan menjadi sebuah ancaman keamanan bagi mereka yang tinggal di sekitar air terjun Howickdi Kawa Zulu, yakni air terjun curam dengan ketinggian 90 meter.
Para penduduk sekitar air terjun tersebut menganggap bahwa air terjun tersebut termasuk air terjun yang angker. Terdapat beberapa kejadian, yaitu ditemukan mayat yang mengambang di dekat air terjun.
Para penduduk sekitar mengkaitkan kejadian tersebut dengan ular inkayamba. Namun, ada juga yang tidak yakin bahwa kejadian tersebut bukan ulah dari ular inkayamba. Sebagian penduduk menganggap itu adalah ulah makhluk lainnya.
Terlepas dari itu semua, penduduk sekitar air terjun sangat ketakutan, khususnya saat musim panas datang. Mereka khawatir pada musim tersebut, ular inkayamba keluar dari tempat persembunyiaannya dan mengamuk menyerang penduduk setempat.
Mungkin, cerita tersebut hanya bentuk ketakutan penduduk sekitar air terjun saja. Yang jelas ada seorang turis yang sedang berkunjung ke Afrika berhasil mengabadikan gambar ular inkayamba tersebut.
Ular Boa dari Cina
Ular boa merupakan salah satu jenis ular terbesar di dunia yang pertama kali ditemukan di China oleh para pekerja yang pada saat itu sedang mengerjakan pembangunan jalan baru. Ular boa tersebut sempat menimbulkan permasalahan terhadap warga sekitar. Karena memang ular boa tersebut memiliki ukuran yang sangat besar. Ular boa yang ditemukan tersebut memiliki ukuran dengan panjang sekitar 16 meter.
Selain ditemukan di China, ular boa juga seringkali ditemukan di kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ular boa ini termasuk keluarga dari ular python. Maka tidak heran jika ular boa ini memiliki ukuran yang sangat besar, sama halnya dengan ular python.
Spesifikasi Ular BOA
- Pada malam hari, ular boa aktif
- Memiliki taji yang tersembunyi
- memiliki ukuran dengan panjang bisa mencapai 18 meter untuk ukuran ular boa dewasa dan 60 cm untuk ukuran ular boa anakan.
- Bergerak membentuk garis lurus
- Memiliki warna kulit coklat dan krem
- Hidupnya di daerah gurun dan perairan
- Berkembangbiak dengan cara beranak
- Memiliki gigi yang berukuran kecil-kecil seperti kail yang berfungsi untuk memegang mangsa.
- Hewan yang biasa dijadikan mangsanya antara lain: luwak, kelelawar, tikus, agoutis, hewan mamalia.
- Desisan bisa terdengar hingga kejauhan 30 meter, bahkan lebih.
- Mampu menyesuaikan dengan baik terhadap kondisi cuaca sekitar.
- Ular ini berdarah dingin.
- Sebagian kecil orang menjadikan ular boa ini sebagai hewan peliharaan. Umumnya, ular boa yang dijadikan peliharaan adalah ular boa ekor merah.
- Memiliki sifat yang primitif.
- Sama halnya dengan ular python, ular boa juga dijadikan buruan orang untuk diambil kulitnya sebagai bahan kerajinan.
Ular Nabau dari Kalimantan
Ular terbesar berikutnya berasal dari Indonesia, lebih tepatnya di Pulau Kalimantan. Warga menamakan ular tersebut adalah ular nabau. Ular nabau ini bisa ditemukan di sungai-sungai di Kalimantan dan sekitarnya.
Ular nabau memiliki ukuran yang sangat besar. Konon, ukuran ular nabau bisa mencapai 30 meter, bahkan bisa lebih. Jika dibandingkan dengan ukuran ular anaconda, ular nabau jauh lebih panjang.
Tercatat pada bulan Februari 2009, Pulau Kalimantan, tepatnya di sungai Baleh, Sibu, Serawak bagian Kalimantan, dihebohkan dengan adanya ular nabau sedang berenang di sungai tersebut. Ular nabau yang sedang berenang di sungai Baleh tersebut terlihat dalam foto dengan ukuran yang sangat besar. Sangking besarnya, ular nabau tersebut hampir memenuhi sungai Baleh.
Melalui foto tersebut, para warga memperkirakan bahwa ular nabau yang sedang melintas di sungai Baleh, Sibu, Serawak bagian Kalimantan tersebut memiliki ukuran dengan panjang sekitar 100 kaki atau 33 meter.
Semenjang adanya ular nabau yang melintas di sungai Baleh, Sibu, Serawak bagian Kalimantan, para warga setempat merasa sangat ketakutan. Apalagi dengan beredar foto dari ular nabau tersebut. Mereka ketakutan untuk melintas di sungai Baleh.
Karena pada dasarnya sungai Baleh tersebut merupakan sungai yang dipergunakan untuk sarana transportasi.
Menurut warga setempat, habitat asli ular nabau adalah sungai Baleh. Karena mungkin banyak orang yang melihat ular nabau sering melintas di sungai Baleh. Bahkan, warga mampu menggambarkan bahwa kepala ular nabau berbentuk seperti naga dan memiliki 7 lubang hidung.
Yacumama dari Belantara Amazon
Gelar ular terbesar di dunia hingga saat ini masih disandang oleh ular yacumama, yaitu ular yang besarasal dari sungai Amazon di wilayah Peru. Pada dasarnya, masyarakat belum mengetahu secara pasti keberadaan ular ini.
Namun, warga setempat meyakini bahwa ular yacymamam memiliki ukuran dengan panjang mencapai 40 meter dengan diameter tubuh 2 meter.
Saking besarnya ukuran ular yacumamam, warga setempat menceritakan bahwa jika ular yacumamam bergerak, maka air sungai akan berguncang hebat. Jika ukurannya semakin besar, gunjangan air sungai tersebut akan semakin hebat.
Ada juga yang menyatakan bahwa yacumama termasuk seekor raksasa laut yang memiliki panjang 50 langkah orang dewasa dan dipercaya habitatnya di muara sugai Laguna dan sungai Amazon. Pernyataan tersebut terdapat pada mitologi suku asli di Amerika Selatan.
Selain itu, warga sekitar meyakini bahwa yacumama merupakan induknya semua makhluk air. Mitosnya, yacumama ini mampu menyedot semua mahkluk hidup yang menyeberang dalam jarak sekitar 100 langkah dari ular terserbut.
Legenda Ular Python Tidak Berbisa
Pada zaman dahulu, banyak sekali jenis ular yang hidupnya berkelompok, seperti ular hijau, ular kobra, ulat python, dan sebagainya. Ular-ular tersebut masing-masing sudah memiliki keluarga. Dari sekian jenis ular, ular cobra lah yang menjadi raja dari ular-ular tersebut.
Pada suatu hari, raja kobra mengumpulkan semua ular-ular tersebut. Raja cobra tersebut akan memberikan pengumuman, yaitu ia mendapatkan racun yang sangat mematikan dari buah yang ia makan. Ular cobra mengatakan bahwa ia ingin jenis ular yang lain juga bisa mendapatkan racun tersebut.
Ternyata, semua jenis ular juga sangat ingin mendapatkan racun mematikan tersebut. Oleh karena itu, ular cobra menyuruh ular-ular lain untuk berkumpul kembali di tempat tersebut pada malam keesokan harinya.
Usai ular cobra mengumumkan mengenai racun sangat mematikan tersebut, keesokan harinya pada malam hari semua jenis ulat berkumpul ditempat yang sudah ditentukan. Namun, hanya ular python yang tidak bisa menghadirinya. Karena ular python sedang menjaga istrinya yang sedang sakit keras.
Karena ketidakhadiran ular python, maka hanya ular python yang tidak mendapatkan racun berbisa tersebut. Sedangkan, semua anggota jenis ular tersebut mendapatkan racun berbisa tersebut untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Pada suatu hari, ada seorang pemburu sedang mencari ular python ke hutan untuk diambil kulitnya guna pembuatan kerajinan. Pemburu tersebut berhasil menangkap istri ular python yang sedang sakit tersebut.
Ular python yang mengetahui kejadian tersebut marah besar dan bergegas menghadap raja cobra untuk meminta racun yang sangat mematikan terserbut. Namun, sangat disayangkan karena ternyata racun tersebut sudah habis dibagi-bagikan ke jenis ular lainnya.
Akhirnya, ular python meminta tolong kepada ular cobra untuk membebaskan istrinya tersebut dari pemburu yang berasal dari kota tersebut. Karena raja cobra sangat kasian dan merasa sedih terhadap kejadian yang sedang menimpa ular python, maka ular cobra bersedia membantu ular python dari pemburu tersebut.
Raja cobra kemudia mengumpulkan pasukan sesama cobra untuk membantu membebaskan istri ular python dari tangan pemburu terserbut. Setelah melakukan pencarian, akhirnya para prajurit cobra menemukan keberadaan pemburu tersebut.
Akhirnya, mereka melaporkan kepada raja ular cobra dan ular cobra bersama ular python langsung mendatangi pemburu tersebut.
Tanpa menunda-nunda waktu, raja ular cobra langsung memantok kaki pemburu tersebut dari belakang. Karena bisa ular cobra sangat mematikan, maka pemburu tersebut segera lari untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan hasil tangkapannya tesebut, yaitu istri ular python.
Setelah menyelamatkan istri ular python, mereka semua kembali. Sesampainya di depan rumah ular python, sang raja cobra meminta ular pyhton untuk menghadap raja ular cobra keesokan harinya dan ular python bersedia.
Keesokan harinya, ular python segera menemui raja cobra karena penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh raja ular cobra. Saat python menghadap, raja cobra mengatakan kembali bahwa racun yang sangat mematikan tersebut sudah habis dibagi-bagikan kepada ular lainnya. Namun, ia memiliki cairan yang akan diberikan kepada ular python untuk melindungi diri dari serangan musuh.
Cairan yang akan diberikan python memiliki warna ungu. Namun, ular pyhton pada dasarnya belum mengetahui kegunaan dari cairan tersebut. Akan tetapi, ular python tersebut yakin bahwa cairan tersebut bermanfaat bagi dirinya dan raja cobra tidak mungkin ingin mencelakakan dirinya.
Raja cobra kemudian memerintahkan ular python untuk meminum cairan yang berwarna ungu tersebut dan mengatakan bahwa setelah meminum cairan tersebut, maka ular python dalam beberapa saat akan mengalami kesakitan yang luar biasa. Namun setelah itu, ular python akan mendapatkan khasiat dari cairan berwarna ungu tersebut.
Ular python pun mengikuti perintah dari ular cobra, yaitu meminum cairan berwarna ungu tersebut. Setelah itu, ular python merasakan kesakitan sejenak, namun mengejutkan setelah ular python melihat dirinya dalam air. Ia mendapati dirinya ada perubahan, yaitu memiliki taring dan tubuhnya membengkak menjadi sangat besar.
Dengan perubahan tubuh yang sangat besar dan taringnya tersebut, memudahkan ular python melindungi dirinya dari serangan musuh dengan cara melilit tubuh musuh hingga tulangnya remuk.
Melihat perubahan tersebut, ular python mengucapkan terima kasih kepada raja cobra yang sudah memberikan cairan berwarna ungu tersebut. Tak hanya kepada ular python tersebut, raja cobra juga menyuruh ular python untuk memberikan cairan berwarna ungu tersebut kepada istri ular python dengan tujuan agar keturunan-keturunan ular python memiliki bentuk tubuh yang sama dengan induknya.
Kemudian, ular python pun memberikan cairan yang berwarna ungu tersebut kepada istrinya. Sesaat kemudian, istri ular python meminumnya dan merasakan reaksi yang sama dengan apa yang dirasakan oleh ular python.
Beberapa minggu setelah meminum cairan berwarna ungu tersebut, istri ular python menetaskan anak pertama. Sesuai dengan harapan bahwa anak ular python tersebut memiliki ukuran yang sangat besar dan memiliki taring yang runcing. Begitu juga dengan ukuran keturunan-keturunan ular python selanjutnya.
Demikian artikel ini mengenai Ular Terbesar di Dunia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu semuanya. Baca juga artikel kami mengenai fauna, seperti Ikan Terbesar di Dunia, Hewan Terbesar di Dunia, dan Buaya Terbesar di Dunia. Jangan lupa juga share artikel-artikel tersebut. 🙂